Bingkai Pengalaman Menentukan Pergerakan Hidup Anda - Numpang Upload

Recent Tube

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Bingkai Pengalaman Menentukan Pergerakan Hidup Anda

Share This


Oleh: Hingdranata Nikolay


Semua yang kita hadapi, awalnya tanpa label, tanpa sebutan, tanpa predikat.

Tanpa bingkai sama sekali, hanyalah sebuah kejadian.

Setelah kita alami, kita memberikannya sebuah bingkai. Kita melihatnya dari sudut pandang tertentu dan merasakannya dari jendela hati kita.



Ada yang menyebutkannya sebagai ‘hoki’, ada yang menyebutnya ‘sial’, ‘kebetulan’, ‘saya memang selalu begini’, ‘karma’, ‘beginner’s luck’, ‘dia selalu begitu’, ‘begitulah wanita’, dll.

Semua itu adalah bingkai yang kita berikan terhadap sebuah kejadian atau pengalaman kita.



Setelah kita memberikan bingkai, atas ‘instruksi’ ini, subconscious kita mencatatnya sebagai sesuatu ‘pembenaran’. Sebagai suatu bingkai yang akan dipakai untuk berbagai kejadian dengan nature yang serupa dan sebagai penuntun ke sebuah jalur perilaku atau sikap yang dianggap subconscious sebagai yang ‘benar’ untuk kita berdasarkan bingkai tersebut.



Bingkai tertinggi dan terkuat dalam proses subconscious adalah apabila ada kata-kata seperti ‘Saya memang begitu’, ‘Dia orangnya begitu’, ‘Ya. Inilah saya’, ‘Ya, begitulah pasangan saya’, dan sejenisnya, yangmana menempatkan kejadian atau pengalaman sebagai ‘identitas’ atau jati diri. Dengan menempelkan ke bingkai identitas, kita akan berpikir, berperilaku sesuai bingkai tersebut, atau akan merespon terhadap setiap sikap orang lain berdasarkan bingkai yang kita tempelkan kepadanya. Bagus, seandainya bingkai tersebut berguna bagi kita atau dengan bingkai tersebut kita memperoleh apa yang kita inginkan dari hidup. Berbahaya, apabila dari bingkai tersebut yang kita peroleh hanyalah stress berlebihan, prasangka, dendam, iri, salah paham, sampai yang cukup sering terjadi: kehilangan peluang atau tidak bisa melihat pilihan lain karena kita sudah membatasi diri dengan bingkai tersebut.



Seorang yang membingkai dirinya dengan identitas sebagai orang yang selalu sial akan selalu berusaha melihat, mendengar, dan merasakan dirinya sial dalam berbagi situasi. Bahkan pada saat dia ‘beruntung’ pun, dia akan mempunyai argumentasi bahwa ini ‘bukan dia’. Dalam keadaan paling ekstrim dia seolah menolak keberuntungan tersebut karena merasa dia tidak berhak. Bukti yang paling bisa terlihat misalnya seseorang merasa bahwa dia tidak menarik. Pada saat seseorang kemudian benar-benar tertarik kepadanya, apa yang terjadi? Dia tetap saja tidak percaya diri, karena merasa tahu bahwa dia tidak menarik dan tidak pantas apabila ada yang tertarik kepadanya. And take my word for it, jika kita menghabiskan hidup kita mencari pembenaran untuk sesuatu yang kita percaya mengenai diri kita atau orang lain, kita akan menemukannya! Seperti kata orang bijak ‘if you want to sing, you will find a song!’. Jadi Anda bisa menentukan apakah berguna bagi Anda untuk mencari pembenaran terhadap sesuatu yang pada akhirnya tidak memberikan apapun untuk kita?



Bingkai yang kita berikan tidak sama dengan pengalaman atau kejadian itu sendiri. Saat berikut Anda ingin memberikan bingkai terhadap sebuah kejadian atau pengalaman Anda, baik dengan diri sendiri maupun orang lain, make sure it’s going to be a useful frame. Yakinkan dahulu bahwa bingkai tersebut adalah positif dan akan berguna bagi Anda. Kedengarannya ‘kok repot’, dan pada awalnya memang Anda akan merasa canggung karena secara conscious berusaha memberikan bingkai terhadap berbagai pengalaman Anda. Setelah satu-dua kali, Anda akan terbiasa dan Anda akan lihat, dengar, dan rasakan bahwa hidup Anda secara perlahan tapi pasti, bergerak sesuai bingkai yang Anda berikan kepadanya. Ini karena bingkai-bingkai Anda telah memberikan instruksi kepada subconscious Anda untuk mengantarkan Anda ke kehidupan berdasarkan bingkai tersebut!



Jadi kali berikut Anda terpeleset, yang mungkin biasanya Anda langsung berkata “how clumsy I am!” atau “saya selalu kepeleset waktu terburu-buru”, lebih berguna kalau memberinya bingkai “Ups! Better be more careful next time!” atau “untung tidak ada yang lecet”. Atau pada saat ribut dengan pasangan, biasanya mungkin Anda berucap “Huh! Dia memang selalu begitu!” atau “Dia memang tidak akan pernah mengerti saya”, lebih berguna kalau memberinya bingkai seperti “Apa yang terjadi dengan dia? Saya tahu dia lebih baik dari ini” atau “Mungkin saya perlu waktu yang lebih tepat untuk berbicara” Lebih POSITIF dan lebih BERGUNA. Jika Anda cukup sabar, YOU WILL SEE WHAT YOU BELIEVE IN YOUR FRAME.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages